
Sejarah dan Karakteristik Buaya Morelet
Buaya morelet pertama kali diberi nama oleh seorang naturalis Prancis bernama P.M.A Morelet pada tahun 1850. Spesies ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan kebanyakan spesies buaya lainnya. Dengan nama ilmiah Crocodylus moreletii, buaya ini juga dikenal sebagai buaya Meksiko atau Belize. Wilayah asli mereka adalah Amerika Utara dan Tengah, yang terbukti dari temuan fosil di Guatemala.
Buaya morelet dapat ditemukan di dataran pantai timur Meksiko, Semenanjung Yucatan, Guatemala, dan Belize. Kebanyakan dari mereka hidup di air tawar, rawa, air payau, serta habitat hutan. Mereka juga sering ditemukan di Suaka Margasatwa Pohon Bengkok, Taman Nasional Chirquibuil, Taman Nasional Payne’s Creek, Lago Peten Itza, Laguna del Tigre, Rio Usumacinta, dan Rio De La Pasion.
Ciri Fisik yang Membuatnya Berbeda
Salah satu ciri paling menonjol dari buaya morelet adalah moncongnya yang tumpul, berbeda dengan bentuk moncong buaya lainnya. Mata mereka terletak di belakang moncong dan memiliki warna coklat keperakan. Mereka juga memiliki kelopak mata khusus yang memungkinkan penglihatan di bawah air.
Warna tubuh buaya morelet biasanya coklat keabu-abuan dengan pita dan bintik-bintik gelap. Mereka memiliki kaki berselaput dan cakar serta ekor besar yang membantu mereka berenang. Lubang hidung berada di ujung moncong, telinga di belakang mata, dan iris mata berwarna coklat keperakan. Buaya morelet memiliki 68 gigi, dengan gigi keempat di rahang bawah sedikit lebih besar daripada gigi lainnya. Panjang tubuhnya bisa mencapai hingga 4 meter. Anak buaya memiliki warna kuning cerah dengan beberapa pita gelap.
Pola Makan yang Oportunistik
Buaya morelet merupakan hewan karnivora yang oportunistik. Mereka akan memakan apa saja yang masuk ke wilayah jelajahnya. Anak buaya cenderung memakan ikan, serangga, burung kecil, dan siput air. Sementara itu, buaya dewasa memangsa mamalia, burung, gastropoda, krustasea, dan invertebrata lainnya.
Buaya morelet mampu memakan anjing gembala yang beratnya mencapai 35 kg. Mereka adalah predator penyergap, artinya mereka menunggu mangsa di dekat air dan menyerang secara cepat, terutama pada malam hari.
Proses Perkawinan dan Perkembangan Populasi
Buaya morelet berkembang biak selama musim kemarau, yaitu antara April hingga Juni. Betina membuat sarang dari tanah dan tanaman di dekat air, lalu bertelur hingga 45 butir. Telur-telur tersebut menetas setelah 80 hari. Bayi yang baru menetas dibawa oleh induk betina menuju air. Anak buaya tinggal bersama induknya hingga cukup kuat untuk mandiri. Mereka mencapai tahap kedewasaan pada usia 7 atau 8 tahun.
Ancaman terhadap Keberlangsungan Hidup
Berbeda dengan spesies buaya lainnya, buaya morelet tidak memiliki lempeng tulang yang disebut osteodermata. Hal ini membuat kulitnya rentan diburu manusia. Pada masa 1940-an hingga 1950-an, populasi mereka mengalami penurunan drastis karena pemburu yang ingin mengambil kulitnya. Saat ini, populasi global diperkirakan mencapai 20 ribu ekor, dan IUCN mengklasifikasikannya sebagai “perhatian paling rendah”.
Namun, buaya morelet masih menghadapi ancaman dari predator alami seperti ular, burung mengarung, dan camar. Buaya dewasa bisa dimangsa oleh jaguar, sementara manusia juga masih menjadi ancaman utama. Anak buaya memiliki panggilan alarm khusus untuk memanggil orang tua saat dalam bahaya.
Perilaku Unik dan Kehidupan Harian
Buaya morelet sering terlihat di lahan basah dengan hanya menunjukkan bagian atas kepalanya. Mereka senang berjemur di bawah sinar matahari. Meskipun tampak bermalas-malasan, mereka tetap waspada terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka sering duduk dengan mulut terbuka lebar, bukan untuk memburu mangsa, tetapi untuk mengeluarkan keringat agar tubuhnya lebih dingin.
Di Meksiko, tercatat 88 kasus serangan buaya kepada manusia dalam satu dekade terakhir, sepuluh di antaranya menyebabkan kematian. Titik serangan terjadi di Laguna Carpientero, Tampico, dan daerah sekitarnya. Buaya morelet adalah hewan berdarah dingin, sehingga mereka perlu berjemur di tempat hangat untuk menghangatkan tubuhnya.
Buaya morelet dikenal hidup hingga 50–65 tahun di alam liar dan bisa mencapai usia 80 tahun di penangkaran. Biasanya betina hidup lebih lama daripada jantan. Meski terlihat pemalu, buaya ini harus dihindari jika didekati sembarangan.