
Waktu Sore yang Sakral dalam Tradisi Jawa dan Islam
Banyak orang menganggap sore hari sebagai waktu yang paling bebas. Setelah menjalani aktivitas sehari-hari, saatnya untuk bersantai. Namun, dalam tradisi Jawa dan Islam, sore hari justru dianggap sebagai waktu yang sakral. Waktu ini bisa memengaruhi lancar atau tidaknya rezeki seseorang.
Menurut penjelasan dari berbagai sumber, jika merasa rezeki seret meskipun sudah bekerja keras, mungkin ada kebiasaan sore hari yang perlu diperbaiki. Berikut adalah 7 kebiasaan sore hari yang sering dilakukan tanpa sadar tapi bisa menutup pintu rezeki:
-
Tidur Setelah Salat Asar
Meskipun terasa nyaman, tidur setelah salat Asar diyakini dapat memutus aliran energi positif. Dalam ajaran leluhur Jawa dan nasihat para ulama, tidur sore membuat tubuh menjadi berat, pikiran lemas, dan hati tidak tenang. Bahkan bisa menyebabkan emosi negatif tanpa alasan yang jelas. Idealnya, waktu sore diisi dengan kegiatan ringan seperti membersihkan rumah, berzikir, atau berkumpul bersama keluarga. -
Main HP Tanpa Tujuan
Menggulung TikTok atau Instagram mungkin terasa menyenangkan, tetapi jika dilakukan tanpa arah, maka kamu sedang membuang energi berharga. Terlebih jika isinya hanya drama, pamer, atau gosip. Konten-konten seperti ini bisa memicu rasa iri, stres, dan perasaan tidak cukup dalam hidup. Bukannya healing, malah jadi "leaking" rezeki. -
Ngopi Sambil Gosip
Ngopi sore hari adalah budaya, tetapi seringkali disertai obrolan yang menjelekkan orang lain. Ini yang berbahaya. Dalam ajaran spiritual mana pun, bergosip bisa menutup pintu rezeki. Energi negatif dari ucapan buruk akan kembali kepada diri sendiri. Sebaiknya isi momen ngopi dengan diskusi positif seperti ide usaha, pengalaman hidup, atau nasihat bijak. -
Belanja Online Impulsif
Sore-sore melihat notifikasi flash sale, lalu check out tanpa pikir panjang? Kebiasaan ini bisa membuat keuangan jebol. Belanja bukan karena butuh, tapi karena bosan dan lelah. Akibatnya, banyak pengeluaran tak penting yang menghambat rezeki. Coba tunda 24 jam sebelum membeli sesuatu yang tidak mendesak, biasanya keesokan harinya kita sadar barang itu tidak perlu. -
Membiarkan Rumah Berantakan
Rumah yang kotor dan tak terawat menciptakan energi negatif. Dalam budaya Jawa, rumah yang bersih adalah cerminan jiwa yang bersih pula. Jika rumah berantakan, suasana hati jadi sumpek, komunikasi keluarga terganggu, dan rezeki pun enggan masuk. Cukup sapu lantai, lap meja, atau tata ulang barang-barang. Kecil tapi berdampak besar. -
Marah dan Emosi Tanpa Kontrol
Sore hari adalah waktu rawan emosi karena tubuh mulai lelah. Jika kamu sering marah-marah di sore hari, suasana rumah jadi tegang. Padahal, ketenangan rumah tangga adalah salah satu syarat datangnya rezeki. Cobalah tarik napas, duduk sebentar, atau ambil wudu saat emosi datang. Kendalikan, bukan dilampiaskan. -
Tidak Menyiapkan Agenda Esok Hari
Tanpa rencana, kita hanya bereaksi terhadap keadaan, bukan mengendalikan arah hidup. Banyak orang sukses yang menjadikan malam hari sebagai momen refleksi dan perencanaan. Menyiapkan agenda besok tidak butuh waktu lama, tapi hasilnya bisa sangat signifikan. Kamu jadi lebih fokus, teratur, dan siap menyambut peluang rezeki esok hari.
Dari ketujuh kebiasaan di atas, mungkin satu atau dua masih kita lakukan. Tapi jangan khawatir, perubahan besar dimulai dari kesadaran kecil. Mari jadikan sore hari bukan sekadar waktu istirahat, tapi juga ladang untuk menanam benih keberkahan. Hindari kebiasaan negatif, ganti dengan aktivitas yang memberi energi dan makna. Insyaallah, rezeki akan mengalir lebih lancar dan hidup pun lebih tenteram.