BosHJN AMP

Wawancara Adhisty Zara: Jaga Kesehatan Mentalmu

Featured Image

Peran dalam Film Bertaut Rindu dan Pengalaman Pribadi

Adhisty Zara, aktris muda berusia 22 tahun, menyampaikan perasaannya tentang pentingnya kesehatan mental yang sering kali diabaikan karena stigma negatif. Ia mengungkapkan bahwa banyak orang merasa malu atau takut untuk mencari bantuan dari tenaga profesional, bahkan cenderung mendiagnosis diri sendiri. Dalam hidupnya sendiri, Zara pernah mengalami titik terendah di mana ia merasa kehilangan arah dan tidak memiliki semangat. Hal ini sangat tergambar dalam film terbarunya, Bertaut Rindu, di mana ia memerankan karakter Jovanka, seorang teman sekolah Magnus yang ceria tetapi penuh empati.

Film yang digarap oleh Rako Prijanto ini menampilkan Zara sebagai Jovanka, sosok yang menjadi cahaya dalam kehidupan Magnus, seorang siswa SMA yang selama ini tidak didengar oleh orang tuanya. Dalam film ini, Zara juga menyampaikan pentingnya support system dalam kehidupan seseorang. Tidak hanya ibu dan kekasihnya, adik bungsu Zara yang masih duduk di kelas 6 SD juga menjadi sumber kebahagiaan dan dukungan dalam hidupnya.

Pengalaman Kembali Menjadi Anak SMA

Zara mengungkapkan bahwa ia tidak pernah mengenyam pendidikan formal seperti teman-temannya. Meskipun begitu, ia senang mendapat peran sebagai anak SMA karena eksplorasi karakter yang lebih luas dan kemampuannya untuk merasakan apa yang dialami oleh rekan seusianya. Karakter Jovanka yang ia perankan memiliki sifat ambisius, yang mirip dengan dirinya. Ia juga menyadari bahwa Jovanka adalah sosok yang baik mendengarkan dan sangat peduli pada keluarga, terutama ibunya. Perjalanan Jovanka dalam mencari jati diri di Bandung juga menjadi bagian dari pengalaman pribadinya.

Hubungan dengan Karakter Magnus

Zara menjelaskan bahwa Jovanka mengejar Magnus bukan hanya karena rasa suka, tetapi karena rasa koneksi yang kuat. Ia melihat bahwa Magnus memiliki sifat yang misterius dan berbeda dari orang lain. Selain itu, Jovanka juga memiliki kesamaan dengan Magnus dalam hal minat terhadap seni. Mereka sama-sama memiliki latar belakang keluarga yang tidak harmonis dan memiliki trauma yang sama. Hal ini membuat Zara merasa lebih dekat dengan karakter Jovanka.

Adegan yang Paling Berat

Adegan yang paling berat bagi Zara adalah saat syuting di curug, di mana ia dan Ari Irham harus berada di bawah air yang deras. Emosinya sangat berat, tetapi ia merasa tenang karena tahu Ari adalah partner yang baik. Meski begitu, adegan tersebut membutuhkan kekuatan emosi yang besar. Zara mengungkapkan bahwa ia sulit menangis dalam beberapa waktu terakhir, namun ketika adegan itu tiba, emosinya meledak dan membuatnya sedih hingga pulang.

Menghadapi Adegan Menangis

Zara mengatakan bahwa ia dulu mudah menangis karena sifatnya yang sensitif. Namun, seiring waktu, ia belajar untuk lebih mengontrol emosinya. Untuk adegan menangis, ia biasanya memposisikan diri sebagai karakter dan membutuhkan waktu untuk membayangkan situasi yang akan dialami. Setelah syuting selesai, ia melakukan meditasi di kamar untuk melepaskan emosi yang telah ia rasakan.

Pandangan Tentang Kesehatan Mental

Zara menyampaikan bahwa kesehatan mental sangat penting dan sering kali diabaikan. Banyak orang merasa malu untuk mencari bantuan profesional dan justru mendiagnosis diri sendiri, yang bisa berdampak buruk. Ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami masa terendah dalam hidup, yang membuatnya memahami perasaan Magnus dalam film ini. Zara berharap orang-orang seperti Magnus bisa merasa validasi bahwa perasaan mereka wajar dan tidak perlu ditakuti atau malu.

Harapan untuk Film Bertaut Rindu

Zara berharap film ini bisa membuka hati orang tua untuk lebih mendengarkan anak-anak mereka. Ia percaya bahwa komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting, serta adanya support system yang baik. Ia juga berharap film ini bisa menjadi pembelajaran bagi orang tua untuk lebih memahami kebutuhan dan keinginan anak-anak mereka.

Support System yang Mendukung

Support system Zara terdiri dari ibu, kekasih, dan adiknya. Adik bungsu Zara, Kenji, menjadi sumber dukungan yang sangat berarti. Keperhatian kecil dari Kenji, seperti menanyakan keberadaannya setelah bekerja, memberikan energi positif dalam hidup Zara. Bahkan ketika ia sedang lelah atau tidak enak badan, kehadiran Kenji membuat hari-harinya lebih berwarna.

Alasan Menerima Peran dalam Film Ini

Zara menerima peran dalam film Bertaut Rindu karena merasa terhubung dengan cerita yang disampaikan. Ia ingin mendalami karakter dan memahami perasaan para tokoh dalam film ini. Selain itu, ia juga tertarik dengan kolaborasi dengan sutradara Rako Prijanto dan tim produksi SinemArt yang sudah lama tidak membuat film. Ia juga menyukai karya-karya dari DOP Yadi dan musik soundtrack yang dibawakan Jasmine Nadya.

Komentar

Disqus Comments