10 Tanda Tubuh Kurang Kalsium, Cegah Dini Sejak Muda

Featured Image

Peran Penting Kalsium dalam Tubuh dan Dampak Kekurangannya

Kalsium adalah mineral yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Kandungan kalsium biasanya ditemukan dalam produk makanan sehari-hari seperti susu atau yoghurt. Mineral ini berperan sebagai fondasi utama tubuh, mulai dari membangun tulang dan gigi yang kuat hingga menjaga fungsi otot dan detak jantung tetap stabil. Sayangnya, kebutuhan kalsium sering kali diabaikan, sehingga dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipokalsemia (kekurangan kalsium dalam darah). Hal ini bisa memengaruhi banyak fungsi tubuh.

Diperkirakan sekitar 3,5 miliar orang di dunia mengalami defisiensi kalsium karena asupan harian yang tidak cukup. Jika tidak segera ditangani, kekurangan kalsium tidak hanya membuat tulang rapuh, tetapi juga bisa menimbulkan berbagai gejala.

Apa Itu Hipokalsemia?

Hipokalsemia adalah kondisi ketika kadar kalsium dalam darah terlalu rendah. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari bayi hingga orang dewasa, tergantung penyebabnya. Pada bayi, hipokalsemia sering kali terkait dengan kelainan genetik bawaan. Orang dengan hipokalsemia ringan sering kali tidak merasakan gejala apa pun. Namun, jika muncul, gejalanya bisa berupa kram otot, kulit kering dan bersisik, kuku rapuh, atau rambut terasa lebih kasar.

Jika tidak ditangani, hipokalsemia yang berkepanjangan bisa menimbulkan masalah pada saraf atau psikologis seperti kebingungan, gangguan ingatan, mudah marah, depresi, bahkan halusinasi. Dalam kasus yang parah, gejalanya bisa lebih serius, seperti kesemutan di bibir, lidah, jari, atau kaki, nyeri otot, kejang otot di tenggorokan yang membuat sulit bernapas, otot kaku, kejang, detak jantung tidak teratur, sampai gagal jantung.

Penyebab Hipokalsemia

Menjaga kadar kalsium tetap stabil dalam tubuh melibatkan banyak proses rumit. Karena itu, hipokalsemia bisa dipicu oleh berbagai kondisi kesehatan. Berikut tiga penyebab utama:

  1. Hipoparatiroidisme, yaitu saat kelenjar paratiroid tidak memproduksi cukup hormon paratiroid. Bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau operasi pengangkatan kelenjar tiroid/paratiroid.
  2. Kekurangan vitamin D, yang membuat tubuh sulit menyerap kalsium dengan baik. Bisa terjadi karena faktor genetik, kurang sinar matahari, atau asupan vitamin D yang kurang.
  3. Gagal ginjal, yang menyebabkan kadar fosfor darah meningkat dan produksi vitamin D aktif menurun.

Selain itu, hipokalsemia juga bisa dipicu oleh obat tertentu, kelainan genetik langka, kadar magnesium rendah, pankreatitis, atau gangguan genetik seperti sindrom DiGeorge.

Tanda-Tanda Kekurangan Kalsium yang Perlu Diperhatikan

Jika kamu mengalami gejala-gejala berikut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah kamu kekurangan kalsium atau memiliki masalah kesehatan lainnya:

  1. Nyeri dan kram otot
    Otot yang terasa pegal-pegal atau nyeri adalah salah satu tanda umum kalau tubuh kekurangan kalsium. Mineral ini berperan penting untuk membantu otot bekerja dengan baik, mulai dari membuat otot bisa berkontraksi sampai kembali rileks. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram otot, nyeri atau pegal, kejang otot, atau otot terasa kaku dan sulit digerakkan.

  2. Perubahan pada kuku, kulit, dan rambut
    Kekurangan kalsium yang berkepanjangan dapat menyebabkan kulit kering, kuku kering, patah, atau rapuh, rambut kasar, alopecia, eksim, atau psoriasis.

  3. Lelah dan lesu
    Kalsium berperan penting dalam mendukung kerja otot dan sistem saraf. Kekurangan mineral ini bisa membuat tubuh terasa lemah atau cepat lelah. Namun, perlu diingat bahwa rasa lelah bukanlah gejala khusus kekurangan kalsium.

  4. Masalah pada gigi
    Sebagian besar kalsium dalam tubuh disimpan di tulang dan gigi. Kekurangan kalsium bisa melemahkan lapisan enamel gigi, sehingga risiko gigi berlubang meningkat. Dalam kondisi yang lebih parah, kekurangan kalsium bisa berujung pada gigi tanggal.

  5. Gejala PMS lebih parah
    Rendahnya kadar vitamin D dan kalsium pada paruh kedua siklus menstruasi dapat memicu munculnya gejala PMS seperti perubahan suasana hati, nyeri, atau kelelahan.

  6. Dampak pada kesehatan mental
    Kalsium berperan dalam mendukung kerja neurotransmiter—zat kimia yang membantu komunikasi antar sel saraf di otak. Ketidakseimbangan kalsium bisa berdampak pada kesehatan mental dan menimbulkan gejala seperti depresi, kecemasan, mudah marah, atau kebingungan.

  7. Osteopenia dan osteoporosis
    Kalsium adalah mineral penting untuk menjaga struktur dan kekuatan tulang. Kekurangan kalsium meningkatkan risiko osteopenia dan osteoporosis, yang bisa menyebabkan tulang rapuh dan mudah patah.

  8. Detak jantung tidak normal
    Kalsium sangat penting untuk fungsi otot, termasuk jantung. Gangguan kadar kalsium bisa menyebabkan aritmia ventrikel, yang bisa berbahaya bahkan mengancam nyawa.

  9. Katarak dan perubahan penglihatan
    Kadar kalsium yang rendah dapat memicu perubahan pada mata dan penglihatan, seperti katarak yang menyebabkan pandangan kabur. Penelitian juga menunjukkan bahwa asupan kalsium yang kurang dapat meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia.

  10. Kesemutan dan mati rasa
    Kekurangan kalsium dapat memengaruhi fungsi saraf, terutama di bagian tangan dan kaki. Akibatnya, bisa muncul rasa kesemutan atau mati rasa pada jari-jari tangan maupun kaki.

Meski beberapa gejala akibat kekurangan kalsium terdengar mengkhawatirkan, kondisi ini relatif mudah diobati. Namun, sebelum membeli suplemen kalsium, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter untuk memastikan apakah kamu benar-benar kekurangan kalsium atau berisiko mengalaminya.

Komentar

Disqus Comments