
Peran Penting Kalsium dalam Tubuh dan Dampak Kekurangannya
Kalsium adalah mineral yang sangat penting bagi tubuh manusia. Biasanya, kalsium terkandung dalam berbagai produk yang kita konsumsi sehari-hari seperti susu atau yoghurt. Mineral ini menjadi fondasi utama bagi tubuh, mulai dari membangun tulang dan gigi yang kuat, menjaga stabilitas kerja otot, hingga memastikan detak jantung berdetak dengan ritme yang normal.
Sayangnya, meskipun perannya vital, kebutuhan kalsium sering kali diabaikan. Tanpa disadari, pola makan rendah kalsium dapat memicu kondisi yang disebut hipokalsemia (kekurangan kalsium dalam darah) yang bisa memengaruhi banyak fungsi tubuh. Diperkirakan sekitar 3,5 miliar orang di dunia berisiko mengalami defisiensi kalsium karena asupan harian yang jauh di bawah kebutuhan. Jika dibiarkan, kekurangan kalsium tidak hanya membuat tulang rapuh, tetapi juga bisa memunculkan berbagai gejala.
Apa Itu Hipokalsemia?
Hipokalsemia adalah kondisi ketika kadar kalsium dalam darah terlalu rendah. Hipokalsemia bisa dialami siapa saja, dari bayi sampai orang dewasa, tergantung penyebabnya. Pada bayi, hipokalsemia sering kali terkait dengan kelainan genetik bawaan.
Orang dengan hipokalsemia ringan sering kali tidak merasakan gejala apa pun. Namun, jika muncul, gejalanya bisa berupa kram otot (terutama di punggung dan kaki), kulit kering dan bersisik, kuku rapuh, hingga rambut terasa lebih kasar.
Kalau tidak ditangani, hipokalsemia yang berkepanjangan bisa menimbulkan masalah pada saraf atau psikologis seperti kebingungan, gangguan ingatan, mudah marah, depresi, bahkan halusinasi.
Pada kasus yang berat, gejalanya bisa lebih serius: kesemutan di bibir, lidah, jari, atau kaki, nyeri otot, kejang otot di tenggorokan yang membuat sulit bernapas, otot kaku, kejang, detak jantung tidak teratur, sampai gagal jantung.
Penyebab Hipokalsemia
Menjaga kadar kalsium tetap stabil dalam tubuh melibatkan banyak proses rumit. Karena itu, hipokalsemia bisa dipicu oleh berbagai kondisi kesehatan.
Tiga penyebab utama hipokalsemia: - Hipoparatiroidisme, yaitu saat kelenjar paratiroid (kelenjar kecil di leher, di belakang kelenjar tiroid) tidak memproduksi cukup hormon paratiroid. Bisa disebabkan kelainan genetik atau operasi pengangkatan kelenjar tiroid/paratiroid. - Kekurangan vitamin D, yang membuat tubuh sulit menyerap kalsium dengan baik. Bisa terjadi karena faktor genetik, kurang sinar matahari, atau asupan vitamin D yang kurang. - Gagal ginjal, yang menyebabkan kadar fosfor darah meningkat dan produksi vitamin D aktif menurun.
Selain itu, hipokalsemia juga bisa dipicu oleh obat tertentu (seperti bisfosfonat, steroid, rifampisin, kalsitonin, beberapa obat kanker tulang), kelainan genetik langka, kadar magnesium rendah, pankreatitis, atau gangguan genetik seperti sindrom DiGeorge.
Tanda-Tanda Kekurangan Kalsium yang Perlu Diwaspadai
Jika kamu mengalami gejala-gejala di bawah ini, sebaiknya temui dokter untuk mengetahui secara pasti apakah kamu kekurangan kalsium atau memiliki masalah kesehatan lainnya:
-
Nyeri dan kram otot
Otot yang terasa pegal-pegal atau nyeri adalah salah satu tanda umum kalau tubuh kekurangan kalsium. Mineral ini berperan penting untuk membantu otot bekerja dengan baik, mulai dari membuat otot bisa berkontraksi (menegang) sampai kembali rileks. -
Perubahan pada kuku, kulit, dan rambut
Kekurangan kalsium yang berkepanjangan dapat menyebabkan: - Kulit kering.
- Kuku kering, patah, atau rapuh.
- Rambut kasar.
- Alopecia, yang menyebabkan rambut rontok sebagian.
- Eksim, atau peradangan kulit yang dapat menyebabkan bercak gatal atau kering.
-
Psoriasis.
-
Lelah dan lesu
Karena kalsium berperan penting dalam mendukung kerja otot dan sistem saraf, kekurangan mineral ini bisa membuat tubuh terasa lemah atau cepat lelah. Rasa lelah biasanya muncul seiring tubuh berusaha menyesuaikan diri dengan kadar kalsium yang rendah. -
Masalah pada gigi
Sebagian besar kalsium dalam tubuh disimpan di tulang dan gigi. Karena itu, saat tubuh kekurangan kalsium, tulang pun jadi lebih rapuh. Jadi, tak heran kalau gigi juga bisa terkena dampaknya. -
Gejala PMS lebih parah
Menurut penelitian, rendahnya kadar vitamin D dan kalsium pada paruh kedua siklus menstruasi dapat memicu munculnya gejala PMS, seperti perubahan suasana hati, nyeri, atau kelelahan. -
Dampak pada kesehatan mental
Kalsium berperan dalam mendukung kerja neurotransmiter—zat kimia yang membantu komunikasi antar sel saraf di otak—yang berpengaruh pada suasana hati. -
Osteopenia dan osteoporosis
Kalsium adalah mineral penting untuk menjaga struktur dan kekuatan tulang. Secara alami, tulang mulai kehilangan kalsium sejak usia sekitar 30 tahun. -
Detak jantung tidak normal
Jika detak jantung mulai terasa tidak seperti biasa, segera konsultasikan dengan dokter. Ini bisa jadi tanda kekurangan kalsium yang serius. -
Katarak dan perubahan penglihatan
Kadar kalsium yang rendah dapat memicu perubahan pada mata dan penglihatan, seperti katarak yang menyebabkan pandangan kabur, serta kondisi mata lain yang berkaitan dengan usia. -
Kesemutan dan mati rasa
Kekurangan kalsium dapat memengaruhi fungsi saraf, terutama di bagian tangan dan kaki. Akibatnya, bisa muncul rasa kesemutan atau mati rasa pada jari-jari tangan maupun kaki.
Meski beberapa gejala akibat kekurangan kalsium terdengar mengkhawatirkan, tetapi kabar baiknya kondisi ini relatif mudah diobati! Namun, sebelum buru-buru membeli suplemen kalsium, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter. Dokter dapat memastikan apakah kamu benar-benar kekurangan kalsium atau berisiko mengalaminya, serta menentukan dosis suplemen yang aman.