
Bandara Tenzing Hillary: Fakta Menarik tentang Bandara yang Disebut Paling Berbahaya di Dunia
Bandara Tenzing Hillary, atau sering disebut juga sebagai Bandara Lukla, merupakan salah satu bandara paling unik dan menantang di dunia. Terletak di Kota Lukla, Wilayah Khumbu, Distrik Solukhumbu, Nepal Timur, bandara ini menjadi titik awal bagi para pendaki yang ingin mencapai Everest Base Camp. Dibangun pada tahun 1964 dan mulai beroperasi pada tahun 1971, bandara ini tidak hanya memiliki lokasi yang terpencil, tetapi juga kondisi yang sangat ekstrem.
Berikut adalah lima fakta menarik mengenai Bandara Tenzing Hillary:
1. Berada di Ketinggian yang Sangat Tinggi
Bandara ini terletak di ketinggian 2.860 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau sekitar 9.186 kaki. Koordinatnya sekitar 27.6868° LU, 86.7294° BT, dan berjarak sekitar 138 kilometer dari Kathmandu. Geografi Lukla ditandai oleh lereng curam, hutan lebat, serta hutan pinus. Di salah satu sisi bandara, terdapat tembok pegunungan besar dan jurang curam ke lembah di bawahnya. Hal ini menjadikan Bandara Tenzing Hillary sebagai salah satu bandara tertinggi dan paling ekstrem di dunia.
2. Cuaca yang Tidak Stabil dan Sulit Diprediksi
Cuaca di sekitar Bandara Lukla dikenal sangat tidak stabil dan sering berubah-ubah. Kabut, angin kencang, serta tutupan awan bisa muncul tiba-tiba, sehingga memengaruhi operasional penerbangan. Kondisi ini membuat penerbangan masuk dan keluar bandara menjadi sangat berisiko. Penutupan bandara secara mendadak juga sering terjadi akibat cuaca buruk atau hilangnya jarak pandang. Hal ini memperkuat reputasi bandara ini sebagai salah satu yang paling sulit dikelola.
3. Landasan Pacu yang Singkat dan Curam
Meskipun telah beroperasi sejak tahun 1971, pengaspalan landasan pacu baru dilakukan pada tahun 2001. Panjang landasan pacu hanya 527 meter (1.729 kaki) dengan lebar 20 meter (65 kaki). Selain itu, landasan pacu memiliki gradien kemiringan sebesar 12%, yang membantu pesawat melambat saat mendarat dan meningkatkan kecepatan saat lepas landas. Landasan ini dimulai dari elevasi rendah dan berakhir di elevasi tinggi, memberikan tantangan tambahan bagi pilot.
4. Tidak Dilengkapi Sistem Navigasi Udara
Bandara Lukla tidak memiliki sistem navigasi udara atau radar modern. Pilot harus mengandalkan komunikasi radio untuk memandu pendaratan dan lepas landas. Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) menetapkan standar ketat untuk keberhasilan pendaratan dan lepas landas. Hanya pilot berpengalaman yang telah menyelesaikan setidaknya 100 penerbangan STOL (Short Take Off and Landing) yang diperbolehkan. Selain itu, mereka harus sudah melakukan 10 penerbangan ke Lukla dengan instruktur bersertifikat.
5. Berganti Nama Menjadi Bandara Tenzing Hillary
Pada tahun 1953, Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay Sherpa berhasil mencapai puncak Gunung Everest. Untuk menghormati kontribusi mereka, bandara ini berganti nama menjadi Bandara Tenzing Hillary pada tahun 2008. Sebelumnya, bandara ini dibangun oleh Sir Edmund Hillary pada tahun 1964 untuk memfasilitasi transportasi bagi Himalayan Trust miliknya. Awalnya, ia ingin membangun bandara di lahan pertanian datar, tetapi penduduk setempat menolak. Akhirnya, bandara dibangun di lokasi saat ini, dengan tanah yang dibeli dari para sherpa setempat.
Bandara Tenzing Hillary tidak hanya menjadi tempat yang penuh tantangan, tetapi juga menjadi destinasi yang menarik bagi para pencinta petualangan. Meski dianggap sebagai salah satu bandara paling berbahaya di dunia, bandara ini tetap ramai dan sibuk, terutama selama musim pendakian. Jika kamu pernah berkunjung ke Nepal, jangan lupa untuk mengunjungi bandara ini dan merasakan pengalaman unik yang tidak akan pernah terlupakan.