
Gigitan Kucing Bisa Saja Berbahaya, Ini Penjelasannya
Kucing dikenal memiliki sifat yang manis dan menggemaskan. Namun, di balik sifat tersebut, kucing juga bisa tiba-tiba menggigit. Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti merasa terganggu, kaget, atau sedang bermain. Meski ukurannya kecil, gigitan kucing tidak boleh dianggap remeh, terutama jika mengenai area tangan atau sendi.
Gigitan kucing bisa menyebabkan infeksi serius jika tidak segera ditangani. Salah satu bakteri yang sering ditemukan pada gigitan kucing adalah Pasteurella multocida. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil dan menyebabkan peradangan, nyeri, bahkan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Dalam beberapa kasus, orang yang tergigit kucing membutuhkan perawatan medis, termasuk operasi pembersihan luka.
Orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti anak-anak, lansia, atau penderita penyakit kronis, lebih rentan mengalami komplikasi akibat gigitan kucing. Oleh karena itu, jika kamu tergigit kucing, terutama di area tangan atau sendi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah infeksi sejak dini.
Apakah Gigitan Kucing Lebih Berbahaya dari Anjing?
Secara fisik, gigitan anjing mungkin terlihat lebih parah karena bekas lukanya lebih besar. Namun, secara medis, gigitan kucing justru bisa lebih berbahaya. Bentuk gigi kucing yang tajam dan ramping memungkinkan mereka menusuk jauh ke dalam jaringan tubuh, sehingga bakteri mudah masuk ke area yang sulit dibersihkan oleh sistem imun.
Menurut sebuah studi, sekitar sepertiga pasien yang digigit kucing di tangan harus dirawat di rumah sakit. Banyak dari mereka bahkan membutuhkan operasi untuk membersihkan luka. Selain itu, risiko rabies juga lebih tinggi pada gigitan kucing dibandingkan anjing. Dalam tahun 2021, kucing menyumbang hampir 6 persen kasus rabies di AS, jauh lebih tinggi dibandingkan anjing yang hanya 1 persen.
Alasan Kucing Sering Menggigit
Banyak pemilik kucing merasa bingung ketika kucing mereka tiba-tiba menggigit. Namun, perilaku ini cukup umum dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor:
- Sedang tumbuh gigi atau ingin bermain: Anak kucing biasanya menggigit saat tumbuh gigi atau ingin bermain. Ini masih termasuk perilaku normal.
- Main terlalu semangat: Kucing bisa terbawa suasana saat bermain dan menggigit terlalu keras tanpa menyadari bahwa hal itu menyakitkan.
- Terlalu banyak dielus: Beberapa kucing merasa nyaman dengan elusan, tetapi tiba-tiba menggigit atau mencakar karena overstimulation.
- Merasa takut atau terancam: Kucing bisa bereaksi dengan menggigit sebagai bentuk pertahanan diri.
- Bentuk kasih sayang: Ada kucing yang memberikan "love bite" sebagai cara untuk menunjukkan rasa cinta.
Meskipun gigitan kucing terlihat sepele, risiko infeksi serius tetap ada. Jadi, jika kamu masih bertanya apakah gigitan kucing berbahaya, jawabannya bisa saja ya. Pastikan untuk selalu waspada dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.