-->

Bayi Triplet Prematur Dirawat 53 Hari, BPJS Tanggung Seluruh Biaya

Featured Image

Perjuangan Seorang Ibu dalam Melahirkan Tiga Anak Kembar

Tri Susanti (36) mengalirkan air mata saat menceritakan kembali perjalanan hidupnya yang penuh tantangan. Bagi Tri, kehamilan yang membawa tiga buah hati tercinta adalah anugerah besar, namun juga menjadi tantangan yang luar biasa.

Kehamilan triplet adalah kondisi di mana seorang wanita mengandung tiga janin dalam satu kehamilan. Hal ini sangat langka dan memerlukan pemantauan medis intensif. Tri pertama kali mengetahui bahwa dirinya sedang hamil triplet saat usia kandungannya mencapai bulan keempat. Pada masa awal kehamilan, ia sempat memeriksakan diri di Puskesmas Kebumen 3, tetapi tidak ada informasi spesifik tentang kondisi kandungannya.

Namun, sebagai seorang ibu yang pernah hamil sebelumnya, Tri merasa ada sesuatu yang tidak normal. Perutnya selalu terasa kencang dan pada usia empat bulan, ukuran perutnya sudah sangat besar, melebihi rata-rata ibu hamil. Setiap aktivitas sederhana seperti berjalan ke dapur atau kamar mandi terasa sangat melelahkan dan membuatnya sesak napas. Akhirnya, ia dan suaminya memutuskan untuk memeriksa ke dokter spesialis kandungan.

Setelah diperiksa, dokter memberi tahu bahwa Tri sedang hamil triplet. Mendengar kabar tersebut, mereka merasa sangat kaget. Meskipun tidak menolak kehamilan tersebut, mereka khawatir dengan kondisi Tri dan ketiga bayinya. Kehamilan triplet memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal atau kembar dua.

“Kami belum ingin memberi tahu keluarga karena takut mereka merasa khawatir,” ujar Tri.

Biaya persalinan dan perawatan untuk kehamilan triplet sangat tinggi, dan ini menjadi beban bagi keluarga Tri yang hanya memiliki penghasilan dari pekerjaan suaminya sebagai buruh harian. Namun, mereka saling mendukung dan percaya bahwa anak-anak mereka adalah rezeki dari Tuhan.

Pada usia kehamilan 7 bulan, kondisi fisik Tri semakin memburuk. Napasnya mulai tersengal-sengal, dan akhirnya ia harus menjalani operasi caesar di RS Soedirman Kebumen. Ketiganya lahir dalam kondisi prematur dengan berat badan masing-masing hanya 13 ons, 11 ons, dan 8 ons. Tangisan pertama dari bayi-bayi itu disambut dengan haru dan cemas.

Selama 25 hari, bayi-bayi kecilnya berjuang di ruang NICU, ditemani alat bantu pernapasan, infus, dan pemantauan medis 24 jam. Setelah itu, mereka menjalani perawatan lanjutan selama 30 hari di ruang perawatan bayi. Total 53 hari mereka dirawat di rumah sakit, sementara Tri menjalani perawatan pasca operasi selama seminggu.

Beruntung, kini ketiga bayi Tri menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Berat badan mereka naik pesat, dan mereka masih membutuhkan kontrol rutin ke rumah sakit untuk pemeriksaan penglihatan, pendengaran, serta kondisi paru-paru.

Salah satu hal yang sangat ia syukuri adalah terdaftar sebagai peserta Program JKN. Dengan menjadi peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), seluruh biaya persalinan dan perawatan bayi-bayinya yang mencapai lebih dari 200 juta rupiah dijamin oleh JKN.

“Tanpa BPJS Kesehatan, kami tidak mungkin bisa menanggung biaya pengobatan yang begitu besar,” ujar Tri.

Tri juga menyampaikan pengalamannya menggunakan layanan JKN di RS Dr. Soedirman Kebumen. Ia merasa dihargai sebagai pasien tanpa adanya diskriminasi. Pelayanan prima dari tenaga medis memberikan dukungan yang nyata selama proses perawatan.

“Dari dokter, perawat, hingga seluruh petugas di rumah sakit memberikan pelayanan dengan ramah dan optimal. Kami hanya bisa bersyukur dan terus mendoakan agar program ini terus ada dan membantu masyarakat kecil seperti kami,” tutup Tri.

Komentar

Disqus Comments