Profil Pendiri Taco Bell yang Pernah Bangkrut di Belanda

Featured Image

Kebangkrutan Jaringan Taco Bell di Belanda

Taco Bell, salah satu merek restoran makanan Meksiko yang terkenal di seluruh dunia, mengalami kebangkrutan di Belanda. Kejadian ini menandai penghentian operasional sejumlah gerai yang berada di bawah naungan perusahaan waralaba. Sebanyak 10 lokasi di berbagai kota seperti Amsterdam, Rotterdam, dan Den Haag harus ditutup sementara. Meskipun demikian, pihak perusahaan tetap menyatakan komitmen untuk menjaga operasional gerai-gerai tersebut.

Pengadilan distrik Rotterdam pada Rabu pekan lalu (24/7/2025) secara resmi mengumumkan bahwa T Bello Nederland, perusahaan yang mengelola semua gerai Taco Bell di Belanda, mengalami kebangkrutan. Perusahaan ini bekerja sama dengan operator Inggris dalam menjalankan bisnis waralaba. Kebangkrutan ini terjadi setelah beberapa waktu yang penuh tantangan bagi pemegang waralaba asal Inggris tersebut, yang juga mengelola cabang-cabang di Inggris Raya dan Malaysia.

Masalah finansial ini mulai muncul sejak musim gugur lalu, yang memicu pertanyaan tentang masa depan restoran-restoran di Belanda. Keberadaan Taco Bell di negara ini diduga tidak stabil sejak awal. Pada tahun 2016, perusahaan mengumumkan rencana untuk membuka 50 lokasi dalam 10 tahun. Namun, hanya dua tahun kemudian, pemegang waralaba pertama bangkrut, sehingga ekspansi terhenti.

Upaya kedua dilakukan oleh merek tersebut, kali ini melalui mitra waralaba Inggris. Dari tahun 2017 hingga 2023, grup tersebut berhasil membuka 10 gerai. Sayangnya, kini mitra tersebut juga mengalami kebangkrutan, sehingga mengakhiri fase ekspansi tersebut.

Sejarah Pendirian Taco Bell

Taco Bell didirikan oleh Glen Bell, seorang warga Amerika Serikat yang lahir di Lynwood, California, pada 3 September 1923. Bell lulus dari Sekolah Menengah Atas San Bernardino pada 1941 dan kemudian bertugas sebagai juru masak di Korps Marinir AS selama Perang Dunia II.

Setelah menjadi mantan anggota militer, Bell memulai bisnisnya dengan membuka kedai hotdog pertamanya bernama 'Bell's Drive-In' di San Bernardino pada 1948. Pada tahun 1952, ia menjual kedai tersebut dan membangun lokasi kedua yang menjual hot dog dan hamburger. Selanjutnya, Bell belajar membuat taco dari Mitla Café di San Bernardino, tempat Gloria Hoyle, pemilik sekaligus kepala koki, mengajarkan resep taco gaya Dorado yang terkenal dari keluarganya.

Dengan pengetahuan tersebut, Bell melakukan ekspansi bisnis dan mulai menjual taco di gerai bernama Taco-Tia dengan harga 19 sen per buah. Antara tahun 1954 dan 1955, dia membuka tiga gerai Taco Tia di wilayah San Bernardino, lalu menjual restoran tersebut dan membuka empat gerai El Taco bersama mitranya di Long Beach.

Bisnisnya berkembang pesat setelah bermitra dengan John Galardi, yang awalnya bekerja paruh waktu dan kemudian menjadi manajer. Galardi akhirnya mendirikan jaringan restoran hot dog Wienerschnitzel. Pada tahun 1962, Bell menjual El Tacos kepada mitranya dan membuka Taco Bell pertamanya di Downey, California. Pada tahun 1964, Bell memperluas bisnisnya dengan mewaralabakan restorannya.

Perusahaan Bell berkembang pesat, dan jaringan restoran yang mencapai 868 gerai dijual ke PepsiCo pada tahun 1978 seharga US$125 juta dalam bentuk saham. Setelah hampir lima dekade mengelola bisnisnya, Bell meninggal karena penyakit Parkinson pada 16 Januari 2010 di Rancho Santa Fe, California, pada usia 86 tahun.

Kini, Taco Bell Berada di Bawah Yum Brands

Saat ini, Taco Bell telah menjadi bagian dari Yum Brands, sebuah perusahaan restoran Amerika yang terdaftar di bursa saham. Yum Brands memiliki merek-merek ternama seperti KFC dan Pizza Hut. Perusahaan ini biasanya beroperasi melalui model waralaba, yang merupakan strategi utama dalam menjalankan bisnisnya.

Komentar

Disqus Comments