-->

Rojali Merajalela, Mall Jadi Tempat Kuliner dan Bermain Anak

Featured Image

Fenomena Rojali: Bukan Hanya Berbelanja, Tapi Juga Menikmati Pengalaman

Mungkin bagi sebagian orang, istilah "Rojali" terdengar asing atau bahkan tidak familiar. Namun, di kalangan masyarakat urban, khususnya ibu rumah tangga, istilah ini sudah cukup dikenal. Rojali berasal dari singkatan "Rombongan Jarang Beli", yang menggambarkan seseorang yang datang ke mall tetapi tidak membawa apa-apa. Fenomena ini kembali populer akhir-akhir ini, karena semakin banyak orang yang memilih untuk berkunjung ke mall tanpa niat belanja.

Mengapa Datang ke Mall Tanpa Berbelanja?

Pertanyaan yang sering muncul adalah, "Ngapain sih datang ke mall, kalau bukan untuk berbelanja?" Jawabannya bisa sangat beragam. Sejak pandemi, mall tidak lagi sekadar menjadi tempat untuk berbelanja. Fungsinya kini lebih luas, seperti destinasi wisata kuliner, tempat hiburan anak-anak, dan bahkan lokasi pertemuan sosial.

Dengan kemajuan teknologi digital, banyak orang kini lebih memilih berbelanja melalui marketplace atau e-commerce. Hal ini membuat pengunjung mall semakin sedikit. Namun, ada juga yang masih memilih untuk datang langsung ke mall, terutama untuk melihat barang secara langsung atau mencari kualitas tertentu.

Kebiasaan Saya sebagai "Rojali"

Saya sendiri termasuk dalam kategori "Rojali". Namun, itu tidak berarti saya tidak mengeluarkan uang sama sekali saat pergi ke mall. Minimal, saya datang ke mall untuk makan, menemani anak bermain di playground, atau sekadar bersantai di kafe. Anak-anak bisa bermain selama berjam-jam, bahkan lebih dari dua jam. Selain itu, saya juga ikut bermain bersama mereka, terutama di area permainan yang menyediakan aktivitas untuk orang tua.

Selain itu, suami saya memiliki kebiasaan yang agak sulit. Ia selalu memilih barang dengan kualitas terbaik dan sesuai selera. Ini membuat kami sering kali harus mengunjungi beberapa toko di mall, bahkan sampai ke dua mall berbeda, hanya untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Harga juga menjadi faktor penting dalam keputusan belanja.

Pengalaman di Mall yang Tidak Hanya Berbelanja

Tidak semua waktu di mall dihabiskan untuk berbelanja. Saya sering mengunjungi mall hanya untuk bertemu teman, menonton film di bioskop, atau memesan makanan dan camilan untuk dinikmati di mall. Beberapa kali, saya bahkan datang hanya untuk menikmati suasana dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Di momen tertentu, seperti Hari Raya Imlek atau Idul Fitri, mall sering mengadakan acara spesial seperti festival kuliner atau pertunjukan barongsai. Saat itu, saya biasanya mengajak anak untuk menikmati suasana tersebut atau membelikan pakaian untuk mereka.

Rojali Bukan Berarti Tidak Mengeluarkan Dana

Jangan salah sangka dengan istilah "Rojali". Meski tidak membawa barang belanjaan, bukan berarti kita tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Saat saya pergi ke mall bersama anak-anak, pengeluaran bisa mencapai 250 ribu hingga 400 ribu rupiah. Uang itu digunakan untuk makan, bermain di arena permainan, atau sekadar menikmati suasana mall.

Mall yang Berkembang Pesat

Fenomena Rojali tidak membuat mall merugi. Justru sebaliknya, mall kini terus berkembang dengan inovasi baru. Mereka memberikan berbagai pilihan kuliner, kegiatan hiburan, dan tempat yang cocok untuk semua usia. Mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia, semuanya bisa menemukan hal yang menarik di mall.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, jalan-jalan ke mall menjadi cara untuk melepas penat dan menikmati waktu bersama keluarga. Jadi, mari kita coba untuk sekali-kali nge-mall, meski hanya untuk bersantai dan membuat hati lebih ceria.

Komentar

Disqus Comments