
Sejarah Wasabi yang Mengagumkan
Wasabi adalah salah satu bumbu khas Jepang yang terbuat dari parutan rimpang tanaman Eutrema japonica. Dikenal sebagai pelengkap hidangan sushi, wasabi memiliki rasa pedas yang sangat menusuk hidung. Rasa pedas ini berasal dari senyawa kimia isotiosianat, termasuk allyl isothiocyanate.
Wasabi memiliki sejarah panjang sebelum akhirnya menjadi bagian penting dari masakan Jepang. Budidaya wasabi pertama kali dilakukan pada tahun 1596–1615 di hulu Sungai Abe, desa Utōgi, Prefektur Shizuoka. Penduduk setempat mulai menanam tanaman liar wasabi di lahan mata air Idōgashira agar lebih teratur. Hasil budidaya ini kemudian diberikan kepada Tokugawa Ieyasu, yang sangat menyukai rasa dan aroma wasabi serta bentuk daunnya yang mirip dengan lambang klan Tokugawa.
Pada pertengahan zaman Edo, wasabi mulai menyebar ke berbagai kota di Jepang. Penyebaran ini dimulai ketika bibit wasabi diterima oleh Itagaki Kanshirō setelah ia mengajarkan budidaya shiitake kepada penduduk Utōgi. Wasabi sudah menjadi pelengkap makanan yang populer sejak era Jomon, sekitar 14.000 SM, dan dikenal sebagai tanaman liar yang mahal. Pada masa itu, hanya para penguasa yang bisa menikmati wasabi.
Selain sebagai bumbu, wasabi juga digunakan sebagai obat tradisional pada masa Asuka (538–710 M). Seiring waktu, wasabi semakin dikenal dan menjadi bagian penting dalam hidangan Jepang. Sifat antimikroba wasabi membantu menjaga kesegaran ikan mentah, sehingga sering disajikan bersama sushi dan sashimi.
Hingga saat ini, budidaya wasabi di Jepang masih berlangsung dan menjadi tradisi yang tidak boleh ditinggalkan. Daerah Shizuoka menjadi pusat produksi utama yang diakui sebagai warisan pertanian dunia oleh FAO pada tahun 2018.
Karakteristik Wasabi
Wasabi adalah tanaman lobak yang tumbuh di sepanjang aliran sungai pegunungan dan lembah pegunungan. Tanaman ini memiliki beberapa karakteristik unik:
- Termasuk tanaman herba tahunan dari keluarga kubis-kubisan.
- Tumbuh di pinggiran sungai atau daerah beriklim sejuk.
- Memiliki akar tunggang bercabang berwarna putih dengan panjang mencapai 30 cm.
- Rimpang wasabi berwarna hijau terang, berbentuk bulat panjang, dan mengecil di bagian bawah.
- Daunnya berbentuk jantung dengan diameter antara 10-15 cm dan permukaan licin.
- Bunga wasabi berwarna putih dengan empat helai mahkota.
- Mengandung senyawa isotiosianat yang memberikan sensasi pedas yang menusuk hidung, berbeda dengan pedas cabai yang dominan di lidah.
- Memiliki sifat antimikroba yang membantu menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga sering disajikan bersama ikan segar seperti sushi dan sashimi.
- Memiliki nilai ekonomi tinggi karena sulit dibudidayakan.
Cara Menikmati Wasabi
Wasabi memiliki rasa pedas yang menyengat hidung, oleh karena itu cara menikmatinya perlu diperhatikan. Berikut tips untuk menikmati wasabi dengan benar:
- Terdapat dua jenis wasabi, yaitu asli dan palsu. Pilih wasabi palsu karena rasa pedasnya lebih bisa ditolerir.
- Jangan mencampurkan wasabi ke kecap asin karena akan merusak rasa asli wasabi. Dalam tradisi Jepang, cara ini dianggap kurang etis.
- Untuk menjaga keseimbangan rasa, oleskan sedikit wasabi di atas potongan sushi atau sashimi.
Manfaat Wasabi untuk Kesehatan
Wasabi bukan hanya sebagai pelengkap hidangan, tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Orang Jepang telah mempercayai manfaat ini selama bertahun-tahun. Namun, konsumsi harus dibatasi agar tidak menyebabkan sakit perut akibat rasa pedasnya.
Beberapa manfaat wasabi meliputi:
- Mengandung antioksidan yang dipercaya dapat membuat kulit lebih sehat dan awet muda.
- Mengandung enzim dan serat yang membantu melancarkan pencernaan.
- Sensasi pedas wasabi dipercaya dapat membuka saluran pernapasan dan membantu melawan pilek atau flu.
- Mengandung senyawa antibakteri, seperti allyl isothiocyanate, yang dapat membasmi bakteri pada makanan dan mencegah keracunan.
- Mengandung senyawa 5-Hydroxyferulic acid yang ampuh menghambat pembentukan lemak, sehingga membantu mengontrol berat badan.
Kepopuleran Wasabi di Dunia Kuliner
Wasabi telah menjadi bumbu ikonik dalam masakan Jepang, terutama sebagai pelengkap sushi dan sashimi. Rasanya seperti ada yang kurang jika menikmati dua hidangan tersebut tanpa wasabi. Meskipun sulit dibudidayakan dan memerlukan lahan khusus, wasabi tetap populer dan dianggap sebagai bahan premium dalam masakan Jepang.
Berdasarkan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa wasabi telah menjadi bumbu penting dan simbol kuliner Jepang yang mendunia. Wasabi bukan hanya teman bagi sushi dan sashimi, tetapi juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh.