Hujan di F1 GP Belgia Ancam Eksperimen Strategi Pirelli

Featured Image

Eksperimen Strategis Pirelli di Grand Prix Belgia

Pirelli, sebagai pemasok ban resmi Formula 1, telah merancang strategi khusus untuk Grand Prix Belgia yang akan berlangsung pekan ini. Namun, rencana ini mungkin terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. Sebelumnya, gelombang panas yang melanda Eropa barat laut perlahan menghilang dan digantikan oleh sistem tekanan rendah siklonik yang membawa hujan dari Atlantik. Diperkirakan dalam empat hari ke depan, wilayah seperti Inggris, Prancis utara, dan Belgia akan mengalami curah hujan hingga 50 mm.

Perubahan Kompon Ban untuk Musim Ini

Dalam musim ini, Pirelli memilih untuk "berpikir di luar kebiasaan" dengan menentukan kompon keras sebagai C1 daripada C2, sementara kompon medium dan lunak tetap menggunakan C3 dan C4 seperti tahun lalu. Hal ini dilakukan karena kompon ban yang dihomologasi di awal musim tidak dapat diubah, sehingga perlu dilakukan penyesuaian dalam penggunaannya.

Mario Isola, manajer motorsport Pirelli, menjelaskan bahwa tujuan utama adalah memperkenalkan unsur ketidakpastian dalam pengambilan keputusan strategi tim. "Kami tidak mencoba mendorong mereka untuk memiliki strategi dua-stop, tetapi dengan tiga kompon yang sangat dekat, mereka selalu mencoba menggunakan hard dan medium untuk beralih ke satu-stop," jelasnya.

Tantangan dalam Pengambilan Keputusan Strategi

Teori yang diterapkan adalah dengan meningkatkan perbedaan antara kompon keras dan medium, sehingga strategi one-stop kemungkinan besar akan disertai dengan penalti waktu putaran. Tim biasanya ingin berhenti sekali saja agar bisa menjaga posisi lintasan dan meminimalisir risiko masalah pada pitstop.

Namun, dalam dunia nyata, karakteristik ban yang berdekatan sering kali sulit dibedakan dalam hal daya tahan dan cengkeraman. Selain itu, tata letak dan permukaan lintasan serta perubahan cuaca juga memengaruhi performa ban.

Persyaratan dari Pirelli dan Konsekuensi yang Muncul

Tahun lalu, Pirelli menerima "surat target" yang menetapkan persyaratan utama untuk ban tahun ini. Salah satunya adalah ban harus tidak terlalu sensitif terhadap degradasi termal agar pembalap dapat mendorong lebih keras dan lebih lama. Pirelli berhasil memenuhi persyaratan tersebut, namun hal ini memicu konsekuensi tak terduga—terutama peningkatan penggunaan strategi satu-stop secara de facto.

Kemacetan dalam performa mobil membuat menyalip menjadi semakin sulit, sehingga balapan cenderung berjalan secara berurutan. Untuk mengatasi hal ini, Pirelli mencoba memperkenalkan "tahapan" kompon ban di Sprint Race. Meski layout Spa yang menantang dan berkecepatan tinggi cocok untuk mengevaluasi penggunaan kompon yang lebih keras, cuaca di Ardennes tetap tidak menentu.

Kondisi Cuaca yang Mengganggu

Jika hujan mengganggu jalannya balapan, seperti yang terjadi di Miami, maka balapan tetap akan menarik. Namun, Pirelli harus mencoba lagi di tempat lain. Proses ini jauh lebih rumit dari yang diperkirakan oleh pengamat awam, karena bukan sekadar mengganti kompon secara acak.

Jika perbedaan antar kompon terlalu besar atau terlalu kecil, hasilnya sama—tim akan menyatu pada strategi yang sama. Belgia dianggap sebagai lokasi ideal untuk eksperimen ini, tetapi jika tidak bisa dilakukan di sini, pilihan hampir habis.

Komentar

Disqus Comments